Mitos Rajin Bercinta Bisa Cepat Hamil. Buat anda yang belum memiliki keturunan, tidak ada salahnya anda membaca kutipan saya berikut ini yang mengangkat thema Rajin Bercinta Bisa Cepat Hamil. Sebagai manusia tidak ada salahnya jika anda untuk mencobanya.
Mempercayai mitos yang salah bisa membuat pasangan semakin sulit memiliki momongan. Dan berdasarkan survei terbaru, ada 50% wanita yang percaya mitos kalau bercinta lebih dari sekali bisa meningkatkan kemungkinan hamil.
Dikutip Mail Online, survei tersebut dipublikasikan di jurnal Fertility & Sterility. Survei melibatkan 1.000 wanita berusia 18-40 tahun di Amerika Serikat. 80% dari responden ini berada pada usia yang aktif secara seksual.
Responden yang disurvei ini bukan hanya percaya kalau sering bercinta bisa mempercepat kehamilan. Satu dari tiga responden meyakini mitos yang menyebutkan posisi bercinta tertentu bisa membuat wanita lebih cepat berbadan dua.
Kepercayaan pada mitos yang belum tentu benar ini membuat wanita jadi mengesampingkan fakta yang sebenarnya justru bermanfaat. Riset menyebutkan hampir 20% wanita tidak menyadari negatif efek dari penuaan atau pertambahan umur dan obesitas pada kemampuan reproduksi. Dan 30% wanita di Amerika juga tidak menyadari dampak dari infeksi penyakit seksual menular pada kesuburan mereka.
Memprihatinkannya, 40% wanita justru percaya mitos mereka bisa terus memproduksi sel telur baru seiring pertambahan usia. Para responden ini tidak mengetahui kalau ovulasi atau pembuahan biasanya terjadi 14 hari sebelum haid berikutnya.
"Ini adalah temuan yang memprihatinkan, di negara seperti Amerika Serikat ini yang masyarakatnya sudah gila internet, ada cukup banyak wanita tidak menyadari hal-hal mendasar seperti ini," ujar peneliti Dr. Lubna Pal yang juga profesor di Obstetrics, Gynecology, and Reproductive Sciences, Yale University.
Riset yang dilakukan Dr. Pal mengungkapkan fakta lainnya tentang wanita dan reproduksi. Riset mengungkapkan 50% wanita tidak pernah membicarakan kesehatan reproduksi mereka pada ahli kesehatan. Hal inilah yang semakin membuat mereka lebih mempercayai mitos dan kemungkinan terjadinya kehamilan pun semakin mengecil.
"Ini adalah persepsi yang salah dan seharusnya untuk orang-orang terdidik yang kini begitu mudahnya untuk mengakes informasi yang benar, seharusnya tidak ada ruang untuk kesalahan," ucap Dr. Pal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar