Artinya manusia tidak akan memiliki rasa membedakan antara kebaikan dan keburukan dan sebagainya, kalau tidak disetir oleh roh rohaniah. Roh Rohaniah pun tidak akan berfungsi kalau tidak di setir oleh Yang Maha Kuasa ( Allah Swt ).
Tuan bertanya : bukankah orang mampu membedakan makna baik dan buruk karena dikaruniai AKAL oleh Allah Swt, Tapi kenapa ini mengatakan yang berperan roh rohaniah!
Jawab : Ini urusan koordinasi. Pertama yang menangkap adalah indra, dilaporkan kepada otak (otak bagian kanan) kemudian diperintahkan lewat sumsum tulang belakang, lewat daerah basal, lewat daerah cortex (alam kesadaran) kemudian masuk ke roh rohaniah. Roh Rohaniah dipraktekkan oleh jiwa. Kalau dalam jiwa tidak ada roh, maka iapun tidak akan bisa menerima roh sulthoniah sebagaimana maksud perintah membedakan baik buruk. Jadi tetap yang membedakan itu akal yang yang berasaldari otak pikiran, sebab itu pantas merintahnya.
Inilah pentingnya agama. Agama mendidik otak, pikiran, agar roh sulthoniah memerintah hal-hal terpuji. Kalau roh sulthoniah tidak ada didikan agama, maka jiwa atau rasa tidak memiliki praktek-praktek agamis. Roh sulthoniah terdidik oleh agama, maka roh Jasmaniah dan roh rohaniah pun mempraktekan hal-hal yang bersifat agama.
Tuan bertanya : Kalau begitu roh butuh pendidikan!
Jawab : Tidak,. Jawaban penjelasan diatas hanya untuk memudahkan pemahaman masalah terdidik dan tidak terdidik. Roh itu kekuatan, dimana kekuatan itu berjalan kearah kebaikkan atau keburukkan, kalau yang dikuatkan itu jelek (tidak pernah belajar agama) maka hidupnyapun jelek. Roh yang dianugrahkan Allahpun disalahfungsikan ke arah kejelekan. Jadi sepintas lalu roh ikut jelek sesuai perbuatan manusia, padahal yang dianugrahkan Allah awalnya suci. Sekarang menjadi jelek, maka roh itupun kelak akan mempertanggung jawabkan akan kejelekkannya terhadap Allah Swt pada hari akhirat (hari kemudian).
2.c. Roh Jasmaniah.
Roh Jasmaniah letaknya antara sela-sela anatomi tubuh; antara daging dan darah, antara urat nadi dan syaraf - syaraf lainnya.
Sebelum berbicara jauh mengenai roh Jasmaniah, alangkah baiknya membicarakan masalah Jasmani dan asal kejadian Jasmani.
Asal Kejadian Jasmani
Jasmani adalah satu kesatuan organ yang disebut tubuh. Dia sebagai tempatnya roh sulthoniah, roh rohania, dan roh jasmaniah. Adapun proses pertama kejadiannya berasal dari tanah, diciptakan oleh Allah Swt, Nabi Adam AS manusia pertama kali yang diciptakan-Nya.
di dalam Al qur'an :
Tuan bertanya : bukankah orang mampu membedakan makna baik dan buruk karena dikaruniai AKAL oleh Allah Swt, Tapi kenapa ini mengatakan yang berperan roh rohaniah!
Jawab : Ini urusan koordinasi. Pertama yang menangkap adalah indra, dilaporkan kepada otak (otak bagian kanan) kemudian diperintahkan lewat sumsum tulang belakang, lewat daerah basal, lewat daerah cortex (alam kesadaran) kemudian masuk ke roh rohaniah. Roh Rohaniah dipraktekkan oleh jiwa. Kalau dalam jiwa tidak ada roh, maka iapun tidak akan bisa menerima roh sulthoniah sebagaimana maksud perintah membedakan baik buruk. Jadi tetap yang membedakan itu akal yang yang berasaldari otak pikiran, sebab itu pantas merintahnya.
Inilah pentingnya agama. Agama mendidik otak, pikiran, agar roh sulthoniah memerintah hal-hal terpuji. Kalau roh sulthoniah tidak ada didikan agama, maka jiwa atau rasa tidak memiliki praktek-praktek agamis. Roh sulthoniah terdidik oleh agama, maka roh Jasmaniah dan roh rohaniah pun mempraktekan hal-hal yang bersifat agama.
Tuan bertanya : Kalau begitu roh butuh pendidikan!
Jawab : Tidak,. Jawaban penjelasan diatas hanya untuk memudahkan pemahaman masalah terdidik dan tidak terdidik. Roh itu kekuatan, dimana kekuatan itu berjalan kearah kebaikkan atau keburukkan, kalau yang dikuatkan itu jelek (tidak pernah belajar agama) maka hidupnyapun jelek. Roh yang dianugrahkan Allahpun disalahfungsikan ke arah kejelekan. Jadi sepintas lalu roh ikut jelek sesuai perbuatan manusia, padahal yang dianugrahkan Allah awalnya suci. Sekarang menjadi jelek, maka roh itupun kelak akan mempertanggung jawabkan akan kejelekkannya terhadap Allah Swt pada hari akhirat (hari kemudian).
2.c. Roh Jasmaniah.
Roh Jasmaniah letaknya antara sela-sela anatomi tubuh; antara daging dan darah, antara urat nadi dan syaraf - syaraf lainnya.
Sebelum berbicara jauh mengenai roh Jasmaniah, alangkah baiknya membicarakan masalah Jasmani dan asal kejadian Jasmani.
Asal Kejadian Jasmani
Jasmani adalah satu kesatuan organ yang disebut tubuh. Dia sebagai tempatnya roh sulthoniah, roh rohania, dan roh jasmaniah. Adapun proses pertama kejadiannya berasal dari tanah, diciptakan oleh Allah Swt, Nabi Adam AS manusia pertama kali yang diciptakan-Nya.
di dalam Al qur'an :
إني خالقن بشرا من تينن ( قص. ٣٨ شود : ٧١)
Yang artinya : " Sesungguhnya Aku ( Allah ) menciptakan Adam dari tanah." ( QS. 38 Shood : 71 )
Juga disinggung dalam hadits bahwa nabi Adam as diciptakan pada hari jum'at. Dalam sabda Nabi Saw :
" Allah menciptakan bumi pada hari sabtu, kemudian menciptakan gunung-gunung pada hari Ahad. Dan Dia menciptakan pepohonan pada hari senin, lalu menciptakan perkara yang tidak Ia senangi pada hari selasa, menciptakan cahaya pada hari rabu, menciptakan segala hewan di bumi pada hari kamis. Kemudian Dia menciptakan Adam as Ba'da Ashar pada hari Jum'at. Dia ( Adam ) yang terakhir kali diciptakan pada saat-saat akhir hari jum'at antara Ashar dan malam hari." ( HR. Imam Ahmad ).
Adapun tanah itu berasal daricampuran campuran tanah dari penjuru dunia, diambil segenggam-segenggam dan dibentuk.
" Allah menciptakan Adam dari tanah yang diambil dari penjuru bumi, dengan mengambil segenggam dari tiap - tiap warna tanah, kemudian diaduk dengan air yang berasal dari jenis-jenis air. Lalu dimasukkan roh kedalamnya, sehingga ia bisa menjadi mahluk yang mampu merasakan rasa, dimana asal pertamanya hanya berasal dari barang beku."
( Tafsir Jalalain : Hlm. 06; Imam Jalaluddin Al Mahilly ).
Sabda Rasulullah Saw :
" Manusia adalah anaknya Adam, dan Adam itu berasal dari tanah."
( HR. Imam Ibnu Sa'id, dari Abu Hurairah ra ).
Letak Roh Jasmaniah
Sudah dikatakan bahwa letaknya roh jasmaniah diantara sela-sela anatomi tubuh, misal antara darah dan daging, dsb. Ini maksudnya, dengan lantaran roh itulah sehingga organ tubuh bisa berfungsi. Darah bisa mengalir , jantung bisa berdetak, nadi bisa berdenyut, katup jantung bisa terbuka dan menutup, dst.
Lantaran roh jasmaniah, dia mampu menerima sinyal pengiriman dari roh sulthoniah. Misalnya otak memerintah berjalan, maka kaki melangkah dengan koordinasi otak mau kemana ?.
Lantaran roh jasmaniah, jasad bisa bertahap hidup tidak buruk. Dia kuat oleh sengatan matahari atau dinginnya udara / salju.Dia bisa merangsang sesuai fungsi indra kulit atau penciuman. Kalau roh sudah tiada dalam Jasmani, dengan begitu jasad kaku dan lama kelamaan busuk.
Dikatakan pada awalnya bahasan bahwa proses berpikir pada otak roh sulthoniah, ada 3 tahap, dimana 3 tahap itu pernah melewati daerah diluar kesadaran ( Daerah Basal ) Kemudian sampai pada daerah sadar ( Cortex ). Perintah dialami roh jasmaniah ada yang baru sampai daerah basal, misalnya gerak reflek, ialah gerakan diluar kesadaran, dimana jasmani tersebut bukan berarti lepas kontrol dari roh, akan tetapi masih dalam pengawasan roh sulthoniah, cuma aliran perintah baru sampai daerah basal.
Seluruh organ tubuh yang lunak dalam tubuh sampai tingkat denyut urat syaraf, denyut dalam daging (urat), nadi, kedipan mata, ( kadang diluar kesadaran ) atau pernapasanpun kadang luput gerakannya. Adalah tetap berkisar pada roh jasmaniah yang dikontrol oleh roh sulthoniah, yang di koordinasi oleh otakkecil lewat daerah basal. Sehingga pikiran manusia tidak menyadarinya.
Daya Rekat Antara Roh dan Jasmani
Sekuat apakah roh bersemayam dalam jasmani ! Sebenarnya tidak sebatas roh jasmani saja, akan tetapi roh sulthoniah dan roh rohaniah pun memiliki daya rekat kuat pada yang ditempati. Jawabnya : sulit mengibaratkan kekuatan tersebut, sebab hal ini tetap dalam urusan Allah Swt yang kuat akal tidak mampu mencerna, seperti tidak mampunya para peneliti tempat dan bentuk memo dalam otak. Cuma disini diibaratkan juga. bahwa daya rekat antara roh dan jasmani ibarat daya rekatnya air didalam kayu, daun, atau didalam tanah dan udara. Ketahuilah bahwa udara itu menyimpan zat H2O (air), tanah, kayu, daun, dll. Untuk H2O sangat erat sekali menempel pada unsur kesenyawaan lainnya, dan untuk memisahkan membutuhkan kekuatan besar dari zat - zat kimia.
Diambil contoh sangat ringan : misalnya kelapa disana menyimpan air (santan). Untuk mengambil santan dari kelapa membutuhkan usaha-usaha yang keras, misalnya (a) diparut / diselep, (b) diperas berkali-kali sampai santan keluar dari kelapa. Proses keluarnya roh tidak mudah, ibarat kelapa, tubuh itu di pukul-pukul, diiris-iris sampai roh itu keluar dari jasad, dengan perasaan-perasaan kekuatan malaikat. Sulit dibayangkan / dihayalkan betapa sakitnya. ih sadis !
Ketika Nabi Isa Al Masih disruh kaumnya menghidupkan orang mati. Mereka memilih Sam bin Nuh yang sudah meninggal 4000 tahun lalu. Ketika Sam bn Nuh bangun dengan rambut memutih, dia ditanya oleh Nabi Isa Al Masih :
" Sudah berapa tahun engkau meninggal !" Sam bin Nuh menjawab, " Semenjak 4000 tahun lalu, tapi rasa sakit dari sakaratul maut belumlah hilang." Subhanallah.........
Begitu kerasnya memisahkan roh dari jasad, sebab daya rekat roh terhadap jasad sangat kuat. Ini juga memberikan pelajaran, betapa kuatnya kekuatan roh, sampai jasadpun tidak busuk, sampai mampu mengaktifkan fungsi - fungsi jasad.
2.d. Apakah orang tidur Rohnya keluar ?
Orang yang tidur roh tidak keluar : Jawaban ini salah. Kalau begitu orang tidur rohnya keluar, buktinya dia tidak sadar dan dijamahpun tidak merasakan. Jawaban inipun salah.
Yang benar adalah kembali kepada bahasan roh yang terbagi menjadi tiga. Sebab orang tidur sebenarnya ada sebagian roh yang keluar, dan sebagian lagi masih dalam badan. Roh yang keluar adalah roh jasmaniah, sehingga jasmani tersebut seperti mati tidak merasakan apa-apa. Cuma masih ada roh dalam jasmani yang mengaktifkan gerakan-gerakan dibawah kesadaran seperti denyut nadi yang berjalan sendiri. Roh jasmani seperti ini tidak keluar. Yang keluar adalah roh jasmani yang mengaktifkan gerakan-gerakan dengan koordinasi kesadaran.
Kadang kala roh jasmani keluar disaat tidur diikuti roh yang ada dalam otak, artinya diikuti oleh pikirannya. Kalau pikiran mengikuti keluarnya roh jasmani, kadangkal ia mampu melihat suatu memo (yaitu mimpi), tapi kalau tidak diikuti oleh pikiranpun tidak bisa melihat apa-apa.
Masalahnya adalah : pernah ada orang tidur terlanjur meninggal dunia. Kasus seperti ini pernah terjadi pada tetangga kita sendiri. Dia tidur bersama anak dan istrinya, kata istrinya tengah malam ia mengigau ( bahasa Jawanya : klindur ) dan setelah itu diam tidur kembali. Esok harinya si istri bersikap seperti biasa membutkan teh, kemudian membangunkan. Tapi berkali-kali dibangunkan tidak juga bangun. Akhirnya serumah geger bahwa si anu meninggal dunia disaat ia tidur.
Pertanyaan : mungkin roh tadi malam pergi membawa pikiran tidak bisa kembali! Mungkinkah itu kalut tidak bisa kembali! Dalam hal ini sulit menemukan jawaban yang pasti. Yang jelas roh jasmani keluar, diikuti roh rohaniah, roh sulthoniah, yang pada akhirnya sulit kembali ke arah jasad.
Pertanyaan : Apakah orang tidak sadar juga rohnya keluar ! Dan.....apakah hakekat roh dan kesadaran itu sama!
Jawab : Orang pinsang lebih berbahaya dibanding tidur. Orang pinsang yang keluar roh jasmaniah dan roh sulthoniah, sementara roh rohaniah atau jiwanya masih melekat dalam jasad. Sebagian roh jasmaniah yang mengfungsikan aktif pada organ - organ diluar kesadaran (seperti denyut nadi, dll ) masih ada di jasad. Sehingga mengejutkan, menakutkan, sangat keras dll. Ini lebih berbahaya karena ada unsur paksaan dari pikiran, sementara tidur masih melalui proses sengaja alamiah berupa ngantuk, kemudian tidur.
Apakah ada kesamaan antara kesadaran dan roh! Jawabnya Jelas tidak. Karena roh itu bisa pergi dan tidak bisa datang, tapi sadar bisa pergi dan bisa kembali. Kalau roh pergi berarti kematian. Dan maksud roh pergi itu secara keseluruhan pergi tidak seperti perginya disaat tidur atau pinsang.
Pertanyaan : Apakah orang gila rohnya masih lengkap!
Jawab : Masih lengkap. Cuma roh miliknya dipengaruhi oleh roh jahat syetan atau jin. Roh sulthoniah dikuasai oleh syetan, sehingga pikiran tidak bisa mengkoordinir secara normal. Bahkan yang bicara tidak kesadarannya, akan tetapi roh jahat yang menyurupi dan berbicara sesuka jin yang menyurupi.
Roh itu menyusup disela-sela urat-urat, Kalau seluruh urat-urat dalam tubuh dikuasai roh jahat semuanya, maka orang seperti ini sudah sulit sembuh, sebabkeadaan sudah mendarah daging dan urat-urat terpengaruh semua.
http://infodahsyat.com/0311138
http://infodahsyat.com/0311138
========000000OOOOOOOO000000=========sejahtera.kpp@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar