Kebanyakan manusia ingin terhindar dari maut, tapi keinginan untuk menghidar dari kematian seseorang tak akan mungkin tercapai. Kematian tepat datangnya sesuai dengan ketetapan Allah SWT. Bila ajal seseorang dating, Maka tak seorangpun mampu untuk mengajukan dan menunda sedetikpun, apabila disuruh nunda untuk mengetahui keluarganya yang sedang dihubungi, karena jauh tempatnya.
Allah berfiman, :
"QUL INNALMAWTALLADZIY TAFIRRUWNAMINHU FAAITAHU MULAAQIYKUM SYUMMA TURADDUWNAILAY 'AALIMIILGHAYBI WAASYSYAHAADATI FAYUNABBI'UKUM BIMAAKUNTUM TA'MALUWNA"
artinya : “ Katakanlah : Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, maka sesungguhnya kematian itu akan meneui kamu”.( QS. 62 : 8 ).
Juga firman Allah, :
"WAMAAKANA LINAFSINN ANTAMUWTA ILLABII'IDZNILLAAHI KITABAANN MUW'AJJALANN"
artinya : “ Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang tertentu waktunya”.( QS. 3 :145 ).
Juga firman Allah yang ada kaitannya dengan kematian,:
"FAAIDZAA JAA'A AJAALUHUM LAYASTAA' KHIRUWNASAA'ATANN WALAYASTAQDIMUWNA"
artinya : “ Maka apabila telah tiba waktu ( yang ditentukan ) bagi mereka, tidaklah mereka bias mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak pula ( Pula ) mendahulukannya”. ( QS. 16 : 61 ).
Ketika ruh dicabut sakitnya luar biasa, dan tidak bias dibandingkan dengan rasa sakit didunia, dan ini dirasakan orang – orang kafir, Tetapi ini keluarnya ruh orang – orang berimandengan berlahan – lahan.
Mengenai rasa sakit ruh dicabut, maka Nabi saw menjelaskan dalam sabdanya : “ HUWAQADRU SYALAASYIMII 'ATIDHARBATINNBIISSAYFI”.
Artinya : “ Sakitnya sakaratul maut itu kira – kira tiga ratus sakitnya pukulan pedang.”(HR.Ibnu Abid Dunya).
Tatkala seseorang dicabut nyawanya oleh malaikat maut, maka sebelah kanan dan kirinya ada dua malaikat lain yang turut menungguinya. Dan ketika ruh seseorang ditarik, maka dia termasuk golongan orang yang bahagia. Lantas malaikat Rahmat yang ada di sebelah kanannya memanggilnya. Dan apabila seseorang yang termasuk golongan celaka, maka malaikat Adzab yang berada disebelah kirinya memanggilnya.
Setelah dicabut ruhnya seseorang, maka ia dalam keadaan mati, kemudian akan diselenggarakan jenazahnya sampai selesai, kemudian dimasukkan ke liang kubur.
Sseseorang tentunya mendambakan, agar keselamatan di alam kubur benar – benar terwujud. Maka dalam hal ini menurut Al Faqih menjelaskan, bahwa siapa saja yang menghendaki keselamatan di alam kubur, hendaknya memelihara empat perkara yaitu sebagai berikut :
1. Menjaga Shalat, Dalam hal ini menjaga shalat lima kali sehari semalam yang telah menjadi kwajiban semua muslim. Dan lebih utama bias menambah shalat – shalat sunnat lainnya.
2. Membaca Al qur’an : Dalam hal ini tidak sekedar membaca, akan tetapi difahami, diresapi isi yang terkandung di dalamnya,kemudian diamalkan dalam kehidupan sehari – hari.
3. Membaca Tasbih, Yakni membiasakan membaca kalimat thayibah seperti halnya Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar setiap selesai shalat sebanyak 33 kali dan ditambah dengan ucapan LAA ILAHA ILLALLAAH WAHDAHULA SYARIIKALA LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WA’ALAA KULLI SYAI’I QADIIR.
4. Bersedekah, Memberikan sesuatu yang bermanfaat kepada orang lain yang dianggap membutuhkan.
Disamping itu juga harus menghindari empat perkara, Dusta, Khianat, Berguman, dan Kencing pada badan.
Nabi saw bersabda, yang artinya : “ Bersihkanlah akan kencing, sebab kebayakan siksa kubur adalah akibat kencing”.
Juga sabda beliau yang lain :
“ Barang siapa melihat orang teraniaya yang membutuhkan pertolongan tetapi tidak menolongnya, maka di dalam kuburnya ia akan diganjar 100 kali cemeti neraka”.
Kalau kita mau meresapi tetang sengsaranya menghadapi ruh dicabut dan sengsaranya di alam kubur, maka kita akan waspada terhadap amalan – amalan yang bisa menyesatkan, sehingga dalam hidup ini kita berusaha secara maksimal untuk menjalankan amal saleh yang mampu sebagai sarana untuk memasuki Surga Allah.
CARA MALAIKAT MAUT MENCABUT NYAWA
Semua mahkluk yang bernyawa pasti mengalami kematian. Dan juga mahkluk ghaib, seperti : Jin, Malaikat, Syaithan, tak ada satupun diantara mereka yang terhindar dari kematian. Dan yang kekal hanyalah Allah semesta. Allah berfirman :
“ WAYABQAAY WAJHU RABBIKA DZUWLJALAALI WAALIKRAAMI ”.
Artinya : “ Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan “. (QS.55 : 27 ).
Manusia mengalami mati, karena ruh seseorang telah dicabut oleh malaikat Israil atas perintah Allah SWT, Dalam hal ini ada suatu mber yang menerangkan, bahwa malaikat maut dilangit ketujuh mempunyai sebuah ranjang yang diciptakan oleh Allah dari cahaya. Dia memiliki 70.000 kaki dan 40.000 sayap. Mata dan mulutnya memenuhi sekujur tubuhnya. Semua mahkluk mulai zaman Nabi Adam, hingga yang terakhir, serta mahkluk hidup lainnya berada dalam kekuasaan tubuhnya. Mengenai mata, tangan, wajah, dan telinganya sama dengan jumlah manusia. Sehingga dengan mudah dia mencabut manusia dengan tangannya maupun dengan mukanya. Dengan begitu ia mencabut nyawa manusia / mahkluk Allah dimana saja berada.
Ada sumber lain menerangkan, bahwa Allah mencitakan pohon di bawah “Arsy”, Yang jumlah daunnya sama dengan jumlah mahkluk hidup. Empat puluh hari menjelang kematian salah satu mahkluk, maka selembar daun itu akan gugur ditempat malaikat Izrail, maka hal semacam ini akan diketahuinya, bahwa Allah memerintahkan agar nyawa yang namanya tercantum diatas daun tersebut. Dalam lembaran daun itu, selain tercantum nama juga tempat dan sebab – sebab kematian seseorang.
Allah berfirman :
“QULLAWKUNTUM FII BUYUWTIKUM LABARAZAALLADZIYNAKUTIBA 'ALAYHIMUULQATLU ILAYMADHAAJI'IHIM”.( QS. Al Imran : 154 ).
Artinya :
“ Katakanlah sekiranya kamu berada dirumahmu, niscaya orang – orang yang telah ditaqdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh”. ( QS. Al Imran : 154 ).
Berkaitan dengan firman Allah di atas, maka ada suatu kisah pada zaman Nabi Sulaiman AS. Pada suatu hari malaikat Maut mendatangi Nabi Sulaiman. Dan pada saat itu Nabi Sulaiman berada dalam suatu majelis bersama – sama umatnya. Malaikat Maut waktu itu memperhatikan pemuda itu yang sedang duduk dekat dengan Nabi Sulaiman. Pemuda itu benar – benar diperhatikan oleh malaikat maut, sehingga dalam keadaan gemetar dan ketakutan. Lantas si pemuda itu minta diantarkan pulang oleh Nabi Sulaiman ke negeri Cina. Maka dengan permadani yang diterbangkan angin Nabi Sulaiman mengantarkannya pulang. Dalam perjalanannya malaikat Maut menemui Nabi Sulaiman dan mengatakan kepadanya, bahwa ia disuruh mencabut nyawa si pemuda tadi di negeri Cina, sehingga malaikat Maut tadi mencabut nyawa si pemuda itu dinegeri asalnya.
Dalam hal ini terdapat kisah lagi, bahwa ada seorang laki – laki yang selalu memohon ampun malaikat Matahari, Dengan izin Allah malaikat Matahari menemui orang tadi dan menanyakan apa maksud dan tujuan mendo’akannya. Orang laki – laki itu menjawab : Bahwa ia mendo’akan karena ia ingin dibawa ke Matahari. Dan malaikat Matahari mau menanyakan kepada malaikat Maut kapan saat kematiannya tiba ?
Sesudah itu malaikat Matahari membawanya ke Matahari, lalu malaikat Matahari menemui malaikat Maut untuk menanyakan kapan tibanya kematian laki – laki itu. Kemudian malaikat Maut membuka buku catatan, Lantas mengatakan, bahwa kematian laki – laki itu tidak lama lagi, dan laki – laki itu akan mati ditempat itu ( Matahari ).
Dan sudah menjadi taqdir Allah, bahwa laki – laki itu mati ditempat tersebut.
=======================================================================
Anda mau cari kerja sendiri dirumah yang bisa menghasilkan uang dengan bantuan internet klik link : http://infodahsyat.com/0311138 pendaftaran gratis daftarkan e-mail anda dan nama anda kemudian kamu akan mendapatkan ID dan PIN setelah itu kamu segera lakukan JOIN untuk mengaktifkan webreplika anda, penasaran, lakukan,...segera!!!
=======================================================================
Allah berfiman, :
"QUL INNALMAWTALLADZIY TAFIRRUWNAMINHU FAAITAHU MULAAQIYKUM SYUMMA TURADDUWNAILAY 'AALIMIILGHAYBI WAASYSYAHAADATI FAYUNABBI'UKUM BIMAAKUNTUM TA'MALUWNA"
artinya : “ Katakanlah : Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, maka sesungguhnya kematian itu akan meneui kamu”.( QS. 62 : 8 ).
Juga firman Allah, :
"WAMAAKANA LINAFSINN ANTAMUWTA ILLABII'IDZNILLAAHI KITABAANN MUW'AJJALANN"
artinya : “ Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang tertentu waktunya”.( QS. 3 :145 ).
Juga firman Allah yang ada kaitannya dengan kematian,:
"FAAIDZAA JAA'A AJAALUHUM LAYASTAA' KHIRUWNASAA'ATANN WALAYASTAQDIMUWNA"
artinya : “ Maka apabila telah tiba waktu ( yang ditentukan ) bagi mereka, tidaklah mereka bias mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak pula ( Pula ) mendahulukannya”. ( QS. 16 : 61 ).
Ketika ruh dicabut sakitnya luar biasa, dan tidak bias dibandingkan dengan rasa sakit didunia, dan ini dirasakan orang – orang kafir, Tetapi ini keluarnya ruh orang – orang berimandengan berlahan – lahan.
Mengenai rasa sakit ruh dicabut, maka Nabi saw menjelaskan dalam sabdanya : “ HUWAQADRU SYALAASYIMII 'ATIDHARBATINNBIISSAYFI”.
Artinya : “ Sakitnya sakaratul maut itu kira – kira tiga ratus sakitnya pukulan pedang.”(HR.Ibnu Abid Dunya).
Tatkala seseorang dicabut nyawanya oleh malaikat maut, maka sebelah kanan dan kirinya ada dua malaikat lain yang turut menungguinya. Dan ketika ruh seseorang ditarik, maka dia termasuk golongan orang yang bahagia. Lantas malaikat Rahmat yang ada di sebelah kanannya memanggilnya. Dan apabila seseorang yang termasuk golongan celaka, maka malaikat Adzab yang berada disebelah kirinya memanggilnya.
Setelah dicabut ruhnya seseorang, maka ia dalam keadaan mati, kemudian akan diselenggarakan jenazahnya sampai selesai, kemudian dimasukkan ke liang kubur.
Sseseorang tentunya mendambakan, agar keselamatan di alam kubur benar – benar terwujud. Maka dalam hal ini menurut Al Faqih menjelaskan, bahwa siapa saja yang menghendaki keselamatan di alam kubur, hendaknya memelihara empat perkara yaitu sebagai berikut :
1. Menjaga Shalat, Dalam hal ini menjaga shalat lima kali sehari semalam yang telah menjadi kwajiban semua muslim. Dan lebih utama bias menambah shalat – shalat sunnat lainnya.
2. Membaca Al qur’an : Dalam hal ini tidak sekedar membaca, akan tetapi difahami, diresapi isi yang terkandung di dalamnya,kemudian diamalkan dalam kehidupan sehari – hari.
3. Membaca Tasbih, Yakni membiasakan membaca kalimat thayibah seperti halnya Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar setiap selesai shalat sebanyak 33 kali dan ditambah dengan ucapan LAA ILAHA ILLALLAAH WAHDAHULA SYARIIKALA LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WA’ALAA KULLI SYAI’I QADIIR.
4. Bersedekah, Memberikan sesuatu yang bermanfaat kepada orang lain yang dianggap membutuhkan.
Disamping itu juga harus menghindari empat perkara, Dusta, Khianat, Berguman, dan Kencing pada badan.
Nabi saw bersabda, yang artinya : “ Bersihkanlah akan kencing, sebab kebayakan siksa kubur adalah akibat kencing”.
Juga sabda beliau yang lain :
“ Barang siapa melihat orang teraniaya yang membutuhkan pertolongan tetapi tidak menolongnya, maka di dalam kuburnya ia akan diganjar 100 kali cemeti neraka”.
Kalau kita mau meresapi tetang sengsaranya menghadapi ruh dicabut dan sengsaranya di alam kubur, maka kita akan waspada terhadap amalan – amalan yang bisa menyesatkan, sehingga dalam hidup ini kita berusaha secara maksimal untuk menjalankan amal saleh yang mampu sebagai sarana untuk memasuki Surga Allah.
CARA MALAIKAT MAUT MENCABUT NYAWA
Semua mahkluk yang bernyawa pasti mengalami kematian. Dan juga mahkluk ghaib, seperti : Jin, Malaikat, Syaithan, tak ada satupun diantara mereka yang terhindar dari kematian. Dan yang kekal hanyalah Allah semesta. Allah berfirman :
“ WAYABQAAY WAJHU RABBIKA DZUWLJALAALI WAALIKRAAMI ”.
Artinya : “ Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan “. (QS.55 : 27 ).
Manusia mengalami mati, karena ruh seseorang telah dicabut oleh malaikat Israil atas perintah Allah SWT, Dalam hal ini ada suatu mber yang menerangkan, bahwa malaikat maut dilangit ketujuh mempunyai sebuah ranjang yang diciptakan oleh Allah dari cahaya. Dia memiliki 70.000 kaki dan 40.000 sayap. Mata dan mulutnya memenuhi sekujur tubuhnya. Semua mahkluk mulai zaman Nabi Adam, hingga yang terakhir, serta mahkluk hidup lainnya berada dalam kekuasaan tubuhnya. Mengenai mata, tangan, wajah, dan telinganya sama dengan jumlah manusia. Sehingga dengan mudah dia mencabut manusia dengan tangannya maupun dengan mukanya. Dengan begitu ia mencabut nyawa manusia / mahkluk Allah dimana saja berada.
Ada sumber lain menerangkan, bahwa Allah mencitakan pohon di bawah “Arsy”, Yang jumlah daunnya sama dengan jumlah mahkluk hidup. Empat puluh hari menjelang kematian salah satu mahkluk, maka selembar daun itu akan gugur ditempat malaikat Izrail, maka hal semacam ini akan diketahuinya, bahwa Allah memerintahkan agar nyawa yang namanya tercantum diatas daun tersebut. Dalam lembaran daun itu, selain tercantum nama juga tempat dan sebab – sebab kematian seseorang.
Allah berfirman :
“QULLAWKUNTUM FII BUYUWTIKUM LABARAZAALLADZIYNAKUTIBA 'ALAYHIMUULQATLU ILAYMADHAAJI'IHIM”.( QS. Al Imran : 154 ).
Artinya :
“ Katakanlah sekiranya kamu berada dirumahmu, niscaya orang – orang yang telah ditaqdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh”. ( QS. Al Imran : 154 ).
Berkaitan dengan firman Allah di atas, maka ada suatu kisah pada zaman Nabi Sulaiman AS. Pada suatu hari malaikat Maut mendatangi Nabi Sulaiman. Dan pada saat itu Nabi Sulaiman berada dalam suatu majelis bersama – sama umatnya. Malaikat Maut waktu itu memperhatikan pemuda itu yang sedang duduk dekat dengan Nabi Sulaiman. Pemuda itu benar – benar diperhatikan oleh malaikat maut, sehingga dalam keadaan gemetar dan ketakutan. Lantas si pemuda itu minta diantarkan pulang oleh Nabi Sulaiman ke negeri Cina. Maka dengan permadani yang diterbangkan angin Nabi Sulaiman mengantarkannya pulang. Dalam perjalanannya malaikat Maut menemui Nabi Sulaiman dan mengatakan kepadanya, bahwa ia disuruh mencabut nyawa si pemuda tadi di negeri Cina, sehingga malaikat Maut tadi mencabut nyawa si pemuda itu dinegeri asalnya.
Dalam hal ini terdapat kisah lagi, bahwa ada seorang laki – laki yang selalu memohon ampun malaikat Matahari, Dengan izin Allah malaikat Matahari menemui orang tadi dan menanyakan apa maksud dan tujuan mendo’akannya. Orang laki – laki itu menjawab : Bahwa ia mendo’akan karena ia ingin dibawa ke Matahari. Dan malaikat Matahari mau menanyakan kepada malaikat Maut kapan saat kematiannya tiba ?
Sesudah itu malaikat Matahari membawanya ke Matahari, lalu malaikat Matahari menemui malaikat Maut untuk menanyakan kapan tibanya kematian laki – laki itu. Kemudian malaikat Maut membuka buku catatan, Lantas mengatakan, bahwa kematian laki – laki itu tidak lama lagi, dan laki – laki itu akan mati ditempat itu ( Matahari ).
Dan sudah menjadi taqdir Allah, bahwa laki – laki itu mati ditempat tersebut.
=======================================================================
Anda mau cari kerja sendiri dirumah yang bisa menghasilkan uang dengan bantuan internet klik link : http://infodahsyat.com/0311138 pendaftaran gratis daftarkan e-mail anda dan nama anda kemudian kamu akan mendapatkan ID dan PIN setelah itu kamu segera lakukan JOIN untuk mengaktifkan webreplika anda, penasaran, lakukan,...segera!!!
=======================================================================