Manusia tidak akan lepas dari ujian Allah apalagi bagi orang – orang yang beriman malah lebih berat ujian yang diberikannya, karena untuk mengetahui sampai dimana kekuatan iman seseorang tersebut. Ujian Allah yang diberikan kepada kita semua adalah beragam, seperti halnya : kelaparan, ketakutan, kekurangan harta benda, ataupun cobaan jiwa seperti sakit dan kematian. Untuk menerima cobaan hidup itu haruslah dihadapi dengan penuh kesabaran, nafas lega. Dan jangan sekali – sekali menghadapi cobaan itu dengan putus asa. Dengan menimpanya ujian hidup ini, kemudian diterima dengan penuh kesabaran, maka pahala yang besar akan kita terima.
Firman Allah, yang artinya : “ Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah – buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang – orang yang sabar “. ( QS. Al Baqarah : 155 ).
Sabar dalam menerima cobaan dari Allah merupakan hal – hal yang diperintahkan kepada kita semua, sebagai firman-Nya : yang artinya : “ Dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal – hal yang diwajibkan ( Allah ) “. ( QS. Luqman : 17 ).
Lantas ucapan yang sebaik – baiknya tatkala musibah dating yaitu : INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAIHI RAAJI’UUN. Allah berfirman ; yang artinya : “ ( Yaitu ) orang – orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan : Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun : Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali “. ( QS. Luqman : 17 ).
Dipandang sangat penting sekali kesabaran diterapkan tatkala keluarganya meninggal Dunia. Karena dengan kesabaran menerima musibah tersebut, maka baginya mendapatkan balasan berupa Surga. Dalam hal ini nabi saw bersabda ; yang artinya : “ Allah Ta’ala berfirman : Tidak ada pembalasan bagi seorang hamba –Ku yang mukmin, jika Aku mengambil kekasihnya di Dunia, kemudian ia ridha dan berserah kepadaKu melainkan Surga ( balasannya )”. ( HR. Bukhari ).
Kita harus mengetahui, bahwa kematian merupakan taqdir Illahi yang harus diterima dengan ridha dan sabar, jangan sampai meratapi kematian hingga memukul pipi dan merobek – robek baju. Karena hal tersebut merupakan larangan agama Islam.
Dalam hal ini akan kami kemukakan beberapa hadits yang menerangkan tentang larangan meratapi orang mati, yaitu sebagai berikut ; yang artinya : “ Rasulullah saw dalam mengambil balat dari kami para wanita : Tidak boleh menangis merintih, ketika kematian “. ( HR. Bukhari dan Muslim ). Kemudian hadits lagi “ Seorang mati disiksa dalam kubur menurut apa yang dijeritkan dalam tangisan keluarganya “. ( HR. Bukhari dan Muslim ).
===========================
=================
======
Tidak ada komentar:
Posting Komentar