Kamis, 27 Oktober 2011

Surat al-Isra' (QS : 17)


Selamat menyambut hari sumpah Pemuda

Surat al-Isra' memiliki 111 ayat. Surat ini lebih dikenal dengan nama Bani Israel selain Isra' dan Subhan. Disebut Bani Israel karena ada banyak ayat yang membahas tentang Bani Israel baik di awal maupun di akhir surat. Penamaan Isra' lebih dikarenakan ayat pertama surat ini berbicara soal Mi'raj Nabi Muhammad Saw, sementara Subhan diambil dari ayat pertama surat ini yang dimulai dengan kata Subhan. Kata Bani Israel disebutkan sebanyak 42 kali dalam al-Quran, sedangkan kata Isra' hanya tiga kali.

Israel sebutan yang diperuntukkan kepada Nabi Ya'qub bin Ishaq as, ayah Nabi Yusuf as. Nabi Ya'qub bin Ishaq as dipanggil dengan sebutan Israel hanya sekali dalam al-Quran dalam surat Ali Imran ayat 93. Selain ayat tersebut Nabi Ya'qub as disebut dengan nama aslinya dan disandingkan dengan nama para nabi lainnya.

Nama Nabi Ya'qub as disebut al-Quran dalam barisan nama anak-anak Nabi Ibrahim as. Sementera terkait Yahud, ia biasa disebut al-Quran dengan sebutan Bani Israel. Dalam istilah al-Quran, Bani Israel dipakai untuk menyebut kumpulan orang-orang keturunan dari Yahud dan seluruh 12 garis keturunan Nabi Ya'qub as. 12 garis keturunan Nabi Ya'qub as ini berasal dari dua istrinya yang bernama Rahel dan Laiya.

Dalam ayat pertama surat al-Isra' Allah Swt berfirman:

Artinya:
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Ayat pertama surat al-Isra' menjelaskan tentang perjalanan Mi'raj Nabi Muhammad Saw. Peristiwa ini disebutkan beberapa kali dalam ayat al-Quran. Kitab suci al-Quran juga memuat ayat-ayat yang mengetengahkan masalah Mi'raj Nabi Musa as. Allah Swt membawanya hingga ke bukit Sina. Ada juga ayat-ayat yang menceritakan soal Mi'raj Nabi Isa as hingga ke langit. Namun Mi'raj yang dilakukan Nabi Muhammad Saw menyertakan bukti betapa tingginya posisi beliau di sisi Allah. Beliau dimi'rajkan oleh Allah hingga pada suatu posisi di mana tidak ada satu orang pun yang mengetahui hakikat alam gaib.

Dalam ayat ke tujuh hingga 13 surat an-Najm disebutkan, "Sedang dia berada di ufuk yang Tinggi. Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi. Maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). Lalu dia menyampaikan kepada hambaNya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan. Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya. Maka apakah kaum (musyrik Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang telah dilihatnya? Dan Sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain."

Lanjutan dari ayat-ayat surat al-Isra' menceritakan sejarah Bani Israel dan masa depan mereka. Ayat-ayat dari surat al-Isra' menjelaskan kehinaan dan kemuliaan mereka sekaligus menunjukkan bagaimana mereka setiap kali menaati Allah, kemenangan selalu menyertai mereka dan setiap kali bermaksiat dan menentang-Nya selalu menjadi terhina.

Surat ini juga menuturkan bagaimana caranya kitab suci diturunkan dan seruan kepada mereka untuk mengesakan Allah dan menjauhkan kesyirikan. Dengan cara ini Allah menyadarkan mereka bahwa ada kitab suci yang diturunkan kepada mereka dan hendaknya menaati Allah. Bila hal itu dilakukan mereka akan senantiasa jaya dan menang. Tapi bila mereka menentang ketaatan kepada Allah, niscaya masa depan mereka akan buruk dan hancur.

Masa depan Bani Israel bergantung pada perbuatan mereka sendiri. Bahkan menurut sunnah ilahi, masa depan setiap manusia bergantung pada perbuatannya sendiri, sebagaimana telah berlaku pada umat-umat terdahulu. Ayat ke-7 dari surat al-Isra' terkait masalah ini menyebutkan, "Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, Maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri."

Di bagian lain dari surat al-Isra' membahas tentang tema-tema yang berkaitan dengan Hari Akhir dan tanggung jawab setiap manusia atas perbuatan yang dilakukannya. Surat al-Isra' juga tidak lupa membahas masalah keluarga terutama yang berkaitan dengan ayah dan ibu. Dalam surat ini disebutkan betapa hubungan emosi antara ayah dan ibu dengan anak merupakan hubungan sosial terbesar yang mampu menopang masyarakat. Oleh karena itu hendaknya hubungan emosi ini lebih diperkuat. Al-Quran dengan indah menggambarkan begitu pentingnya hubungan ini dengan meletakkannya sebagai masalah terpenting setelah tauhid. Al-Quran menekankan agar seorang anak menghormati kedua orang tuanya, sekalipun mereka kafir.

Allah dalam ayat 23-25 surat al-Isra' berfirman:

Artinya:
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia
.

Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka beruda dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil." Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu jika kamu orang-orang yang baik, Maka Sesungguhnya dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat."

Lanjutan ayat ini menjelaskan sejumlah masalah hukum Islam seperti pemborosan, kikir, membunuh anak karena takut miskin, zina, memakan harta anak yatim, tidak menyempurnakan timbangan, sombong dan pembunuhan. Di bagian akhir dari surat al-Isra' menyebut al-Quran sebagai penyembuh dan rahmat bagi orang-orang mukmin. Al-Quran punya pengaruh luar biasa dalam mensucikan pikiran dan moral serta menyampaikan hamba kepada tauhid. Dan terakhir, bila semua manusia di dunia berkumpul untuk mendatangkan seperti al-Quran, mereka tidak akan mampu melakukannya.


Allahu 'Alam...

Minggu, 16 Oktober 2011

AN NAHL (QS 16: Lebah}

I.Keistimewaan


Lebah, adalah satu2nya binatang yang disebut Al Qur’an yang menerima wahyu dari Allah dan namanya disebutkan dalam Al Qur’an

QS 16:68 --- Dan Tuhanmu mengilhamkan (mewahyukan) kepada lebah, “Buatlah sarang di gunung, di pohon2 kayu dan di tempat2 yang dibikin manusia.


Catatan :

- Jika binatang bisa menerima wahyu, kita (manusia) pun bisa menerima wahyu dalam kadarnya masing2.
- Kalau lebah dapat membuktikan wahyu itu ada dengan madunya, maka tanda manusia mendapat wahyu adalah kebergunaan (madu) yang kita hasilkan (tinggalkan).
- Wahyu = bisikan Illahi

II.Pengertian An Nahl

1. Binatang yang mempunyai ciri ciri special
a.Sarangnya special dan letaknya di atas
b.suaranya khas dan mengandung makna (isyarat)
c.tariannya special dan mengandung isyarat ----- mengisyaratkan rute jalan yang akan
ditempuhnya.

2. Symbol dari manusia2 yang mempunyai karakter2 khusus
a.Rumahnya special dan tinggi, karena:
- rumahnya dijadikan basic untuk ibadah (meraih ketinggian)

QS 16:68 --- Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: “Buatlah sarang2 di bukit2,
di pohon2 kayu, dan di tempat2 yang dibikin manusia”.

- dimanapun dia berada, selalu menghasilkan madu (kebergunaan)

b.Kata2 yang diucapkannya adalah pilihan (bermakna)

QS 4:114 --- Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan2 mereka, kecuali bisikan2
dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau
mengadakan perdamaian diantara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian
karena mencari keridhoaan Allah, maka kelak Kami memberi pahala yang besar.


QS 16:125 --- Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu
Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan Nya dan Dial ah
yang lebih mengetahui orang2 yang mendapat petunjuk.

- berdebat itu baik, jika untuk mencari kebenaran bukan kemenangan

QS 50:18 --- Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya
malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).


c.Gerak gerik (sikap)nya dijaga

QS 16:126 --- Dan jika kamu memberi balasan, maka balaslah dengan balasan yang
sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar,
sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang2 yang sabar.

QS 16:90 --- Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat
kebajikan, memberi kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji,
kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat
mengambil pelajaran.


Apakah yang harus kita lakukan untuk membalas jasa Rasul? QS 42:23 --- Itulah
(karunia) yang (dengan itu) Allah menggembirakan hamba2Nya yang beriman dan
mengerjakan amal saleh. Katakanlah: “Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun
atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan”. Dan siapa yang mengerjakan
kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikan itu. Sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.


Catatan tentang pengertian :

1. QS 16:96-97
- Semua yang kita punya akan lenyap, karenanya lakukanlah kebaikan dengan segera.

2. QS 16:75-76
- Yang disebut budak pada saat ini adalah seseorang yang dalam hidupnya tidak menghasilkan apa2.

Yang dapat kita tiru dari Lebah, adalah:
Sebelum menghasilkan madu (kebergunaan) untuk orang lain, hasilkan madu untuk
diri sendiri terlebih dahulu yang berupa salam dari Malaikat QS 16:30-32 ---


III.Keuntungan / Manfaat madu Illahi

Yang dapat kita tiru dari Lebah, adalah:
Sebelum menghasilkan madu (kebergunaan) untuk orang lain, hasilkan madu untuk
diri sendiri terlebih dahulu yang berupa salam dari Malaikat QS 16:30-32


Kesimpulan:
Keuntungan dari madu Illahi adalah mendapat salam dari Malaikat, seperti terdapat
pada :
QS 16:30-32 --- Dan dikatakan kepada orang2 yang bertakwa: “Apakah yang teah diturunkan oleh Tuhanmu?” Mereka menjawab: “ (Allah telah menurunkan) kebaikan”. Orang2 yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik2 tempat bagi orang yang bertakwa.
(Yaitu) surga ‘And yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir dibawahnya sungai2, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang2 yang bertakwa.
(yaitu) orang2 yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): “Salaamun’alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan”

Allahu'alam...

Kamis, 13 Oktober 2011

Al- Hijr (Keinginan Kafir kepada Islam dan Tentang pedihnya Azab Allah


Seorang laki-laki yang dulunya pandai baca al-Qur’an bertanya kepada seorang ulama, lalu sang ulama berkata kepadanya, “Duduklah, sebab aku mencium dari ucapanmu bau ‘ kekufuran ’.”

Tak berapa lama setelah itu, orang tersebut muncul lagi, tapi sudah masuk agama Nasrani, wal ‘iyaadzu billah. Lalu ia ditanya, “Adakah ayat al-Qur’an yang masih kamu hafal?.”

Ia menjawab, “Aku tidak hafal kecuali satu ayat saja,

‘Orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang Muslim.’” (al-Hijr:2)

Firman Allah swt disurat al Hijr ayat 49 – 50

Artinya : “Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa Sesungguhnya Aku-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan bahwa Sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih.” (QS. Al Hijr : 49 – 50)

Imam ath Thobari mengatakan tentang ayat tersebut bahwa makna “Kabarkanlah kepada hamba-hamaba-Ku bahwa Sesungguhnya Aku-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Adalah bahwa Allah swt mengingatkan kepada Nabi Muhammad saw,”Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku wahai Muhammad. Sesungguhnya Akulah yang menutup seluruh dosa-dosa mereka apabila mereka mau bertaubat darinya dan kembali kepada-Ku dengan tidak mengadzab mereka. Sesungguhnya Aku-lah yang Maha Penyayang kepada mereka dari mengadzab mereka setelah mereka bertaubat.

Adapun firman-Nya,”Sesungguhnya adzab-Ku adalah adzab yang sangat pedih” maka maknanya adalah kabarkanlah kepada mereka juga bahwa adzab-Ku bagi orang-orang yang senantiasa melakukan kemaksiatan dan tidak bertaubat darinya adalah sangat pedih dan tidak ada yang setara dengannya. Ini adalah ancaman Allah bagi makhluknya yang telah melakukan kemaksiatan dan perintah bagi mereka untuk kembali dan bertaubat. (Jami’ul Bayan Fii Ta’wilil Qur’an juz XVII hal 111)

Ayat itu mengingatkan manusia untuk tidak terus menerus tenggelam didalam kemaksiatan karena hal itu akan dapat menyesatkannya dan jauh dari Allah swt akan tetapi hendaklah mereka bertaubat dari kemaksiatannya itu dan kembali kepada-Nya karena sesungguhnya Dia Maha penerima taubat dan sesungguhnya rahmat atau kasih sayangnya lebih didahulukan daripada adzabnya.

Hendaklah setiap orang yang bermaksiat kepada Allah swt mengetahui bahwa adzab Allah swt sangatlah pedih yang Dia timpakan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya dan tidak ada yang bisa mencegahnya ketika Dia telah berkehendak dan hendaklah mereka juga merenungkan bahwa tidak ada suatu adzab pun yang setara dengan adzab-Nya apabila telah ditimpakan kepada mereka yang bermaksiat.

Didalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairoh bahwa Rasulullah saw bersabda, ”Seandainya seorang mukmin mengetahui siksa yang ada di sisi Allah maka pastilah dia akan begitu ambisi akan surga-Nya dan seandainya seorang kafir mengetahui rahmat yang ada di sisi Allah maka pastilah dia tidak akan berputus asa dari rahmat-Nya.” (HR. Muslim)

Wallahu A’lam

Minggu, 09 Oktober 2011

AGAMA BERBICARA TENTANG ROH

       Agama berbicara roh adalah memfokuskan khusus yang berdasarkan agama. Yang lalu penjelasan roh dismping ada unsur agama, akan tetapi ada campuran dari para pemikir filosofis. Antara pemikiran berdasarkan agama (khusus agama Islam) adakah sama dengan hasil rekayasa akal cerdik pandai zaman pertengahan, awal, atau pemikiran modern seperti Nietche. Ataukah ada perbedaan. Kemudian antara agama lain misal Hindu, Budha atau aliran kepercayaan dengan agama Islam, pun apa ada perbedaan !

       Yang semua agama dan aliran - aliran tertentu memiliki satu I'tiqad bahwa di alam raya ini ada yang disebut roh. mahkluk halus, dimana mahkluk mahkluk itupun memiliki roh. Dalam Islam Zaman Nabi Saw pun ada mahkluk halus yang bernama sperti : Jin Ifrit, Hatif, Malaikat, Syetan, Jin atau Iblis. Agama Hindu juga berkeyakinan adanya mahkluk halus atau roh, cuma mereka menakan lain, yaitu dengan nama Dewa, misal Dewa Panas, Hantu, Gendruwo, Kuntilanak, Banas Pati, Dll. Dan bahkan mereka mengatakan mahkluk halus itu dengan nama Tuhan atau dewa, misalnya : Dewa Brahma, atau Tuhan Brahma, Dewa Wisnu, Dewa Syiwa, Dewa Zeus, Dewa Bathara dll.

       Sedikit sekali orang - orang atau golongan yang membantah adanya mahkluk halus. Sekalipun ada golongan seperti rationalist, matrialist, atau Atheis yang menganggap tidak ada Tuhan, tidak ada mahkluk halus. Akan tetapi prinsip mereka mengakui tidak ada mahkluk halus telah dilumatkan oleh berbagai kenyataan adanya mahkluk halus. Mereka tidak berkomentar apapun kecuali diam, dan kadang - kadang tetap membicarakan alasannya yang katanya ilmiah. Padahal hati nurani sulit dibohongi. Bahkan mengatakan kalau sebangsa malaikat yang wajib diimani itu hanya dongeng purbakala, tidak ada sebab bukti ada yang melihat malaikat, Tapi mereka dihadapkan kenyataan yang mau tidak mau menolak pemikiran lama yang menganggap malaikat sebagai cerita tahayul. Ini berbarengan dengan laju mengejar harta, proses dunia, ternyata menemukan keajaiban keajaiban, dimana keajaiban acapkali menyeret ke arah pemikiran bahwa dibalik alam nyata ini ada kekuatan ghaib, misalnya adanya mahkluk halus, Tuhan Allah, para Malaikat, dan rahasia - rahasia Alam tidak ada yang mengatur kecuali Allah SWT.

       Pemikiran modernmencoba mempraktekkan ilmu telepatie dengan mengandalkan kekuatan berpikir, konsentrasi penuh, mewujudkankenyataan didepan mata kemudian mengendalikan. Pada saat mereka dalam konsentrasi telepatie, mereka menemukan suara - suara ghaib zaman lalu, termasuk suara zaman Nabi Adam As sampai suara sekarang, dimana suara - suara itu berwujud gelombang - gelombang yang mengambang diangkasa. Perasaan konsentrasi para telepatie berhasil menembus gelombang tersebut  dan mendengarnya. Berhasil menembus garis - garis alam yang belum dikenal, misalnya alam Jin, artinya alam ghaib.

       Yang mengambang diangkasa diatas adalah sisa - sisa roh penasaran yang tertinggal. Atau rohnya tidak bisa menembus (tidak diterima Allah amal baiknya; demikian dalam agama) sehingga mengambang diantara langit dan bumi, kemudian membaur dengan jutaan gelombang yang difungsikan manusia tidak berfungsi.

       Dengan ilmu telepatie bisa dirasakan dengan indra ke-6 nya. Ada yang disebut ilmu Spritisme, yakni menyelenggarakan hubungan roh - roh manusia atau yang sudah mati. Zaman lalu seperti Nabi Isa Al Masih ahli spiritisme (mu'jizat Allah khusus Nabi Isa Al Masih) mengadakan kontak mahkluk yang sudah mati, sehingga dikatakan bisa menghidupkan orang mati. Zaman sekarangpun dikembangkan menjadi ilmu spiritisme dan dimanfaatkan banyak orang, misal mengfungsikan memanggil sesuatu, akan tetapi sayang, banyak disalah gunakan, yang bila dikaji lebih dalam, ilmu spiritisme zaman sekarang sudah dikotori oleh syetan dan bahkan kotor sekali.

       Karena banyak diambil faedahnya, maka zaman Nabi Saw (juga zaman Nabi Musa as) mempersoalkan masalah roh. Mereka tahu fungsi dan tujuan roh, akan tetapi mereka ingin tahu kejelasan tentang roh, bentuknya, zatnya, warnanya, letaknya, dan bagaimana hasilnya bila dimasukkan di Laboratorium!

       Maka Islam memberikan garis tegas tentang inti roh. Adalah dalam firman-Nya :
" WAYAS ALUU NAKA ANNIRRU'I QULIRRUU MIN AMRI ROBBI WAMAA UUTIITUM MINAL ILMI IL-LAQOLIILANA" (QS.17 Al 'Israa' : 85)
Artinya : "Mereka bertanya kepada engkau (wahai Muhammad) mengenai masalah roh. Jawablah, bahwa roh itu urusan Tuhanku. Dan kamu tidaklah diberi pengetahuan (mengenai roh) kecuali hanya sedikit." (QS. 17 Al 'Israa' : 85).

Firman Allah Ta'ala :
"WA INDZAHU MAFAA TIKHOOBI LAYAKLAMUHAA ILLAHUWA"
Artinya : "Kepada-Nya (Allah) letak kunci (rahasia) alam ghaib itu, dan tidak ada yang mengetahui kecuali Dia." (QS. 6 Al An'AM : 59).

Garis - Garis Besar

       Boleh engkau berpikir, menganalisa, memperimbangkan dan mengambil kesimpulan sebuah ilmu yang kebetulan membahas masalah roh. Silahkan! Dan dengan pendapat mereka, akan tetapi kalau kejelasan lebih dalam seperti menyalahi hukum, maka ingatlah garis besar yang diturunkan Allah bahwa roh itu urusan dan rahasia Allah, yang mengenai ilmu khususnya tidak dianugerahkan kepada manusia.

       Artinya ; dalam bahasan ini sudah diletakkan garis besar, agar alam pikiran tidak melampaui batas bila membicarakan roh. Dan garis besar kedua ialah meletakkan yakin dan iman dalam dada.

       Garis itu ibarat kekuatan akal dan hati dikala mencerna roh. Garis itu memberikan komando kepada mereka yang cerdas akal, dan memberikan intruksi kepada hati yang belum kenal iman atas yang cerdas akal. Sebab bisa jadi murtad mereka karena mencerna roh. Roh bisa diberi pendapat sebagaimana ahli pikir garis agama dan ahli pikir filosofis.Agama memiliki dasar - dasar filsafat dan dasar - dasar psykologi, maka gunakan dasar - dasar itu untuk membentang pengertian roh sebatas akal manusia.

       Maka inilah tempat untuk menguji kecerdasan akal dan kehalusan hati. Mulai dari agama Hindu Budha, Kong hu tju, Zoroaster, Spiritisme, dan di akhiri dengan argumentasi Islam diserati dalil - dalil yang qath'i.

1. Hindu Budha

       Ingat aliran dinamisme dan animisme yang menjalar sebelum kedatangan agama hindu budha. Tanah Jawa penuh dengan roh dipohon - pohon besar, sebab mereka yakin pohon besar itu menyimpan roh. Bila tidak diberi sesajen, maka roh kejahatan akan menimpa penduduk disekitarnya. Maka tiap apa begitu, mereka menciptakan sesajen pada pohon - pohon besar atau laut kidul, dengan minta keselamatan.

       Mereka yakin adanya roh, tapi mereka meletakkan i'tiqat yang salah pada pohon - pohon besar, lautan dan tempat - tempat yang dianggap keramat. Aliran itu musnah dan diganti dengan hindu budha yang selanjutnya mengakar di tanah jawa beratus ratus tahun. Dimana hindu budha juga puna keyakinan sama mengenai roh.

Dalam hal ini peletakan i'tiqat roh pun di identikkan dengan Dewa - Dewa; Dewa penyelamat, Dewa Rizky, Dewa Bumi, Dewa Hujan, yang semua dipimpin oleh Dewa Brahma, Mereka yakin bahwa roh - roh itu tiupan dari Illahi (cuma tidak mengatakan Allah, tapi Dewa) yang disusupkan kedalam jasad manusia. Bilamana manusia sudah mati ragawi, maka roh itu berpindah pada tempat yang tidak bisa dilihat oleh pancaindra, yang pada akhirnya sampai pada tempat yang tinggi dan mulya yang disebut alam nirwana. Roh itu kekal selama - lamanya.

2. Kong Hu Tju

       Agama ini lahir pada abad ke-6 SM di China. Kong Hu Tju atau Confusius berasal dari nama orang ( Kong Hu Tju ) yang mendirikan agama tersebut.

       Kong Hu Tju ajarannya menekankan pada masalah roh, kebatinan dan hal - hal yang sangat murni berkenaan dengan jiwa. Kong Hu Tju mengajarkan bahwa roh keluar dari Jasad (mati) maka roh itu berpindah pada tubuh lain yang berbeda dengan tubuh manusia. Ialah tubuh yang tidak terdiri dari benda, tubuh yang tidak bisa dipengaruhi oleh benda dan unsur apapun, tidak bisa rusak dan hancur susut seperti keadaan tubuh di dunia.

       Kong Hu Tju berbicara bahwa disekitar kita banyak arwah - arwah yang berkeliaran, cuma mata indrawi tidak bisa melihatnya. Arwah - arwah itu adalah masa lalu; mereka kadang menampakkan diri terhadap kita yang menyerupai tubuh kita, namun tidak bisa diraba maupun diapakan.

       Agama ini sangat kuat di China, dan lebih kuat lagi setelah kemasukkan agama Budha di Tionghua China. Sebab Budha juga mengajarkan mengenai roh yang hidup kekal, dan ini ada kesamaan dengan Kong Hu Tju.

3. Zoraster

       Konon namanya Nabi Zoroaster yang berkembang pesat di Persia, kemudian diabadikan menjadi agama Zoroaster yang sekarang banyak dibalik, dihapus, ditambah, dan disesuaikan dengan perkembangan zaman, sehingga keaslian nabi mereka sudah tidak bersinar.

       Zoroaster berbicara bahwa dialam ini ada 2 inti roh yang sangat besar. Pertama : Roh Tuhan Armuzd yang tengah mengatur peredaran alam. Dan kedua : roh Tuhan Ahriman yang tugasnya merusak - rusak alam, sepertibencana alam banjir, rubuh, gunung meletus, dll. yang semua yakin akibat dari roh Ahriman.

       Ke dua roh ini tidak pernah damai, selalubertentangan dan tidak reda-reda. Yng mengakibatkan adanya  peperangan kecil atau besar. Dibantu oleh roh - roh kecil yang disebut Tuhan kecil-kecil.

       Ke dua roh itu akhirnya bersemayam pada manusia. Manusia memiliki sifat kasih sayang dan pemarah, perusak dan memperbaiki, dll. yang kesemuanya karena manusia disusupi roh Armudz dan roh Ahriman, yakni roh perusak dan roh memperbaiki. Kalau manusia sudah mati, maka roh itu pindah ke langit bersemayam disana tanpa ada pekerjaan lagi sebagaimana dulu bersemayam di jasad manusia.

4. Spiritisme

       Spiritisme bisa dikatakan spiritualisme (kebatinan atau hal - hal mistik ) adalah semacam cabang ilmu pengetahuan mistik, dimana dengan pengetahuan itu seseorang (yang menguasai ilmunya) mampu berhubungan dengan roh - roh yang sudah tak berjasad ribuan tahun lalu.Dia bisa mengfungsiksn, memanggil, minta bantuan, dan perkara apapun yang dihajatkan oleh ahli spiritisme.

       Munculnya aliran spiritisme ini sama dengan meredakan prinsipnya orang matrialis, atheis, dll. yang tidak mengakui adanya alam ghaib, roh, Tuhan, Syetan, Jin, sebab ilmu spiritisme telah membuktikan yang mereka sangsikan.

5. Agama Islam

       Secara keseluruhan Islam jelas menyinggung soal roh, cuma dalam batas - batas khusus. Islam membuka terhadap mata dan hatisekitar kita ada 2 alam : alam ghaib dan alam nyata. Alam nyata terdiri dari unsur senyawa materi yang dapat dilihat dirasakan oleh pancaindra.

       Manusia tidak mengetahui perihwalan alam ghaib kecuali sedikit. Tapi bukan berarti manusia tidak mengerti sama sekali : artinya alam ghaib bisa dipikir, diselidiki, dengan akal, Ilmu atau yang teringkas dalam agama. Namun semua hanya sebatas pendapat yang kebenarannya mengikuti perkembangan masa, sementara pengetahuan hakiki hanya dalam kekuasaan Allah Ta'ala.
Firma-Nya :
"Katakanlah : Tidak seorangpun dilangit dan dibumi yang mengetahui perkara ghaib kecuali hanya Allah, dan mereka (orang - orang kafir : Makkah) tidak akan mengetahui bila mereka dibangkitkan hidup kembali." (QS. 27 An Naml : 65)

       Mereka tidak tahu sesudah hidup alam fana ini ada kebangkitan hidup. Kebangkitan hidup ini masalah ghaib, dan mereka atau manusia semua tidak bisa meramalkan bagaimana nasib dan keadaan, kecuali sebatas gejala-gejala, seperti yang baik masuk surga dan jelek masuk neraka. Sementara keenakan surga dan kemelaratan nerahttp://www.infodahsyat.com/img-banner/banner-promo-1.gifka hanya bisa diibaratkan sesuai keterangan - keterangan dalam Al Qur'an dan hadits. Misal masalah surga langgeng, kebangkitan dari kubur itu demikian atau menunggu hisab sekian tahun, dan nanti kalau dihisab masalah saksi dari kedua tangan : ini semua berdasarka Al Qur'an dan Hadits. Hanya seputar itu yang diketahui, sementara masalah hakiki dan dimana tempatnya tidak ada yang tahu kecuali Allah Ta'ala.

       Masalah roh bagi manusia pengertiannya hanya sebatas yang dicatat oleh Al Qur'an dan Hadits, sementara masalah hakekat roh hanya daam kekuasaan Allah Ta'ala.

       Catatan - catatan itu kemudian dipikir dengan akal manusia. Maka orang yang berusaha demikian sama dengan menambah kekuatan iman. Sebab iman bisa dikuatkan hanya dengan kekuatan dan uji coba yang berkenaan dengan hati. Dan disinilah salah satu pentingnya berpikir mengenai roh dan perkara ghaib lain seperti hari akhirat.

       Kepentingan lainnya : Bahwa kita kelakpun akan memasuki alam akhirat. Sedikit banyak harus mengerti perihwalan agar tidak buta. Guna menambah kekuatan iman.

http://infodahsyat.com/0311138
http://www.infodahsyat.com/img-banner/banner-promo-1.gif
sejahtera.kpp@gmail.com

5.1. Islam Menjawab Pendapat Para Filosof

       Artinya pendapat - pendapat yang dulu di ketengahkan dari berbagai filosof, agama Hindu Budha, Kong Hu Tju, Zoroaster, dll. apakah ada kesamaan dengan Islam!

       Dalam ajaran agama Islam diberikan satu sistem bilamana menanggapi pengertian apapun dari luar Islam. Islam tidak melarang atau menerima mentah - mentah sekalipun ada kesamaan dan perbedaan, akan tetapi pikir. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Saw :
"Kamu jangan benarkan mereka, dan jangan pula kamu mendustakan."   (Hadits).

       Hadits diatas ketika ada orang non muslim membawa berita kemudian Nabi Saw bersabda sperti diatas. Yang memnangnya sebagian besar pendapat mereka ada kesesuaian dengan Al qur'an, Atsar dan beberapa ulama' muta-awalin dan muta-akhirin. Tapi ada juga yang sangat bertentangan.

       Misal yang bersesuaian bahwa roh itu kekal, inibenar. Mereka yakin ada kekuatan besar yang disebut Tuhan sebelum terutusnya Nabi sepengetahuan mereka. Mereka yakin bila manusia berbuat baik maka kelak rohnya akan bahagia, dan bila dulu berbuat jahat maka rohnya akan sengsara danmenderita.

       Adapun mengenai renaisance (perpindahan roh) sebagaimana yang ditegaskan Aristoteles, Plato, atau Pythagoras, atau Thales yang diikuti oleh agama Hindu, Budha, Kong Hu Tju, yang dikuatkan oleh aliran Spiritisme; maka oleh Islam hal tersebut ditolak, sebab bertentangan dengan ajaran Islam. Ada pengetahuan Firman Allah Ta'ala :
"Kulyatawaffaakum malakulmautilladhi wukhkhilabikum summa ilaa rabbikum turja'unna waalau taraa idhil mujri muuna naakisuu ru-usihim indharabbihim rabbana abshornaa wasami'naa farji'naa nakmal sholihaann innaa-muukinuuna." (QS. 32 As Sajdah : 11-12) 

Artinya :
"Katakanlah (kepada mereka wahai Muhammad) bahwa malaikat maut dipercayai tugas mencabut nyawa kalian akan kematian kalian. Kemudian hanya kepada Tuhanmu kamu sekalian akan dikembalikan. Dan jika sekiranya kamumelihat orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya kepada Tuhannya (karena malu sambil berkata) Ya Tuhan kami sudah melihat dan mendengar 9tentang kebenaran yang sudah kami dustakan) maka kembalikanlah kami (ke dunia) kami akan mengerjakan amal shaleh. Sungguh kami adalah orang-orang yang yakin." (QS. 32 As Sajdah : 11-12).

       Artinya setelah nyawa tersebut dari badan langsung menghadap kepada Tuhan Allah Swt. Disana mereka mengetahui tetang hal-hal yang ditentang, misal surga neraka. balasan baik buruk, dll. Dan orang-orang jahat malu akan perbuatan ingkar di dunia. Kemudian mereka minta kepada Allah agar dikembalikan kedunia untuk melaksanakan kebagusan dengan seyakin yakinnya.

       Akan tetapi permintaan itu tidak akan terjadi ke dunia, Sebab roh sudah menghadap kehadiran Allah Ta'ala.

       Jadi tidak benar bila roh masih tersisa didunia. Roh itu sudah memiliki alam lain pada tempat yang berbeda dengan didunia. Andaikan kepercayaan renaisance itu benar, maka beruntunglah orang-orang berbuat jahat, sebab mereka bisa kembali bertaubat. Atau mereka akan kembali ke dunia pada jasad lain dan tetap berbuat jahat.

       Seumpama betul mereka dikembalikan ke duniaoleh Allah Ta'ala, mereka tetap mengulangi kejahatannya. Sebab mereka insaf dan berkata demikian seyakin yakinnya (32:12) saat itu dihadapan Allah Ta'ala. Kalau Allah menuruti dikembalikan kedunia. Mereka tetap jahat dan ingkar.Kita lihat berapa ribu penjahat kelas kakap mendekam dipenjara puluhan tahun, lantas keluar, merekapun berbuat jahat lagi. Hal ini disinggung dalam ayat lain :
"Autakhulahiina taral adhaaba lauannali karathann faakhuna minnalmuhsiinina balaa khodjaa at-kha aayyaathi fakhadhdhabtha bihaa waasthakbartha minalkhaafiriina." (QS. 30 Az Zumar : 58-59)

Artinya :
"Atau seseorang berkata ketika melihat siksa; kalau kiranya aku dapat kembali (kedunia) pasti aku akan berbuat baik 9mendengar itu Allah lantas mejawab) : Ya betul, sesungguhnya telah datang tanda-tanda kekuasaan-Ku(berupa Al qur'an) tapi kamu mendustakannya dan kamu menyombongkan diri, dan kamu termasuk orang-orang kafir." (QS.30 Az Zumar : 58-59).

       Allah menjawab, "Ya betul....! ketika mereka menyodorkan akan berbuat baik bila dikembalikan ke dunia. Dengan gaya bahasa tinggi. Bukan berarti "betul" dikembalikan kedunia, akan tetapi betul disini punya mafhum sebaliknya (mafhum mukhalafah) "Tidak akan bisa" Semisal ada anak SD atau SMP ataupun SMA menyodorkan diri akan menyelam ditengah laut tanpa alat selama 1 jam. Dan anak itu bersikeras ingin menyelam di tengah - tengah laut sebagaimana kerasnya permintaan orang kafir yang sudah tahu kenyataan akhirat (mati). Permintaan itu langsung dijawab orang tuanya :

"Silahkan, silahkan....! dengan nada yang tinggi.
Ayah berkata silahkan...! bukan berarti boleh, tapi disana ada makna "Larangan" Sebab tidak mungkin mampu sianak menyelam ditengah laut selama 1 jam tanpa alat kecuali memburu mati. Demikian pula maksud firman Allah Swt. "BALAA (Ya...)" yang tersebut firman diatas.

       Ringkasnya melihat keadaan orang mati rohnya melayang kehadiran Allah, maka renainsance atau praktek Spiritisme adalah bohong belaka.

5.2. Jangan bertanya tentang roh

       Jangan bertanya tetantang roh, sebagaimana yang dirfirmankan Allah, bahwa itu urusan-Nya.
Ayat ini pernah disampaikan sebelumnya.
"Mereka bertanya kepada engkau mengenai roh, maka jawablah roh itu urusan Tuhanku, tidaklah kamu diberi pengetahuan kecuali hanya sedikit." (QS. Al Isya' :85)

       Berdasarkan pengetahuan yang sedikit tersebut mencoba menggunakan pikiran guna mempertebal iman.
sejahtera.kpp@gmail.com

http://infodahsyat.com/0311138  bagi yang ingin tabungan bertambah JOIN yok di sini http://infodahsyat.com/id68755